gambar

Belum Haji? Ini Solusinya, Amalan Setara Pahala Haji

Ibadah Haji merupakah rukun dalam Islam yang kelima. Haji adalah kewajiban yang harus dilaksanakan oleh umat muslim dimanapun berada. Makanya kita tidak heran melihat keadaan kota suci – Mekkah selalu ramai dikunjungi oleh umat Islam untuk beribadah Haji tiap tahunnya.

Begitupun halnya dengan masyarakat kita di Indonesia. Namun untuk menjalankan ibadah haji ini tidaklah dengan mudah untuk dilakukan, dikarenakan harus mempertimbangkan aspek-aspek lainnya. Oleh karena itu haji wajib dengan ketentuan bagi orang-orang yang mampu.

...Mengerjakan Haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah bagi yang memiliki kemampuan. Barang siapa mengingkarinya (kewajiban haji) maka sesungguhnya Allah maha kaya tidak memerlukan sesuatu dari semesta alam.
(Al-Qur'an Surat Al-Imran Ayat 97)


Aspek yang sangat menjadi perhatian masyatakat kita dalam haji yaitu biaya dan waktu. Untuk bisa berangkat menunaikan haji kita butuh perjuangan serta kesabaran yang tinggi. Haji memerlukan biaya yang tidak sedikit serta waktu tunggu (waiting list) keberangkatan haji yang bisa mencapai puluhan tahun. Karena pihak pemerintah di Jazirah Arab membatasi kuota haji tiap-tiap Negara.

Akan tetapi selagi niat itu terus tumbuh subur dalam hati kita, banyak hal yang bisa kita lakukan untuk mendapatkan amalan seperti pahala haji bagi kita yang belum mampu menunaikannya.

Diantaranya sebagai berikut :

Keluar Rumah Dalam Keadaan Bersuci (Wudhu) untuk Sholat Fardhu Berjamaah


Dari Abu Umamah, Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa keluar dari rumahnya dalam keadaan suci untuk menunaikan sholat fardhu, pahalanya seperti pahala haji orang berihram."
(Shahih: Shahih Abu Dawud, No. 558)


"Barangsiapa berjalan menuju berjama'ah sholat wajib, maka dia seperti berhaji. Dan barang siapa berjalan menuju shalat tathawwu'(sunnah) maka dia seperti berumroh yang nafilah"
(Hasan: Shahih Al-Jami' no. 6556)


Jadi ketika seseorang muslim menuju ke suatu ketempat untuk menunaikan shalat fardhu (wajib) secara berjama’ah (di masjid/musholla) dalam keadaan suci (berwudhu) dari rumahnya, maka pahalanya sama seperti haji.

Subuh Secara Berjama'ah Dilanjutkan Berdzikir, Sampai Terbitnya Matahari Kemudian Shalat 2 (Dua) Raka'at


Dari Anas bin Malik, Rasulullah SAW bersabda, " Barangsiapa Sholat Subuh berjamaah lalu duduk berdzikir (mengingat) Allah sampai terbit matahari kemudian shalat 2 raka'at, maka baginya pahala seperti pahala haji dan umrah yang sempurna."
(Hasan: Shahih At-Tirmidzi, No. 480, 586; Shahih At-Targhib wa AT-Tarhib, No. 464; Ash-Shahihah, No. 3403) (Dishahihkan oleh Al-Albani)


Dalam hadits lain, dari Abu Umamah dan 'Utbah bin 'Abd, Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa shalat Subuh dalam sebuah masjid secara berjama'ah lalu tinggal di dalamnya hingga ia Shalat Dhuha, maka ia mendapatkan pahala seperti pahalanya orang haji dan umroh yang sempurna haji dan umrahnya."
(Hasan li ghairihi: Shahih At-Targhib wa At-Tarhib, No. 469)


Dalam hadits-hadits diatas, Dzikir dalam hadits tersebut adalah mengingat Allah secara umum. Artinya majelis ta'lim/kajian Islami juga termasuk dalam kategori dzikir, karena didalamnya banyak terkandung ilmu syariah yang kita dapatkan. Dan kajian ini juga menjadi alternative bagi kita yang terkadang berat untuk dzikir sendirian dengan waktu yang lama (terbit matahari).

Datang ke Masjid untuk Mempelajari dan/atau Mengajarkan Kebaikan


Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa pergi ke masjid, dia tidak menginginkan kecuali mempelajari suatu kebaikan atau mengajarkannya, maka baginya pahala seperti pahala orang haji sempurna hajinya"
(Dari Abu Umamah)


Dalam riwayat lain "Barangsiapa berangkat di pagi hari menuju masjid, ia tidak menginginkan kecuali untuk mempelajari suatu kebaikan atau mengajarkannya, maka baginya pahala orang yang melaksanakan umroh dengan umroh yang sempurna. Dan barangsiapa berangkat sore hari menuju masjid, ia tidak menginginkan kecuali mempelajari suatu kebaikan atau mengajarkannya, maka ia mendapatkan pahala orang yang naik haji dengan haji yang sempurna."
(Hasan Shahih: Shahih At-Targhib wa AT-Tarhib no 82)


Untuk kita ketahui bahwa pahala yang didapatkan sesuai hadits diatas tentunya mempunyai syarat, yaitu seseorang sebelum berangkat/memasuki Masjid memang sudah berniat secara utuh untuk belajar dan/atau mempelajari kebaikan.

Datang lebih Awal untuk Sholat Jum’at


”Ibadah jumat lebih saya sukai daripada menunaikan haji sunnah. Sesungguhnya Nabi SAW mensejajarkan yg bersegera datang menunaikan shalat jumat seperti orang yg berkurban di Baitullah”
Said bin Al-Musayyib


Berkurban di Baitullah ini menandakan bahwa kita telah sampai ke kota suci Mekkah, baik menunaikan ibadah haji ataupun umroh. Dalam hadits diatas dijelaskan bahwa ketika kita datang/menghadiri sholat jum’at lebih awal seperti kita sedang berada di Baitullah (berkurban).

Uraian diatas adalah beberapa amalan yang pahalanya setara dengan pahala orang yang sedang berhaji ataupun berumroh.

Perlu kita diingat bahwa amal-amal tersebut diatas tidak bisa menggugurkan kewajiban untuk berhaji (rukun islam ke-5).

Siapapun orangnya, yang telah mengerjakan amalan tersebut diatas tetap wajib melaksanakan ibadah haji ke tanah suci.

Al-Munawi dalam Al-Faidh Al-Qadiir Jilid 6 hal. 228 menjelaskan, "Makna mendapat pahala haji atau mendapat pahala seperti pahala haji, tetapi tidak harus sama persis" Maka dari itu, amalan yang berpahala seperti/setara pahala haji dan umroh itu tidak menghapus kewajiban Haji.

Jika ini bisa menggantikan kewajiban Haji atas setiap muslim dimanapun berada, maka sampai saat ini mungkin sangat sedikit orang yang melaksanakan haji dan Baitullah (masjidil Haram) tidak akan seramai seperti saat ini.

Rasulullah yang mengeluarkan dan mensosialisasikan amalan tersebut saja masih melakukan ibadah haji ataupun umroh. Begitupun juga yang dilakukan oleh para sahabat beliau serta pengikutnya yang selalu setia hingga saat ini.

Maka dari itu, jangan sesekali kita beralasan tidak berhaji dikarenakan telah mengamalkan amalan-amalan seperti yang diuraian tersebut diatas, itu sebuah bid’ah.

Privacy Disclaimer Sitemap

© 2016 Travel Resmi Supported by: Blogger